adat

Empat kebudayaan Sulteng ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Kebudayaan Sulteng yang jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia kian bertambah lisnya. Ada empat produk budaya yang baru saja lolos seleksi.

Pertempuran Balumpewa; perang gerilya lawan Belanda di rimba Vayolipe
Salah satu perang gerilya masyarakat adat Kaili Inde dialek Sa'a melawan Belanda. Simbol keberanian pejuangnya yang diabadikan sebagai nama desa.
Simbol warna kuning dan maknanya dalam kebudayaan Kaili
Warna kuning sebagai warna tertinggi dalam kebudayaan Kaili tidak lahir begitu saja. Pilihan ini punya sejarah dan asal usulnya.
Melihat Baliore di Kelurahan Duyu: Meninggikan suara, melawan iblis
“Bali” bermakna lawan. "Ore” berarti menaikkan atau meninggikan. Baliore bisa diartikan meninggikan suara nyanyian atau mantra (gane) guna melawan…
Komunitas Pelajar Berbudaya pesemaian dalam melestarikan kesenian tradisional Sulteng
Para anggota Komunitas Pelajar Berbudaya tak hanya pelajar dari Kota Palu, tapi juga melebar hingga ke seluruh sekolah Sulawesi Tengah.
Khazanah wastra di Sulteng; dari kulit kayu hingga tenun ikat
Beragam pakaian dan kain tradisional dari suku-suku penghuni Lembah Palu terpajang dalam pameran yang berlangsung di Museum Negeri Provinsi Sulteng.
Mengenal kayori ala Suku Tajio penghuni Kayuou Tobata
Suku Tajio mempraktikkan kayori berisi pujian dan ungkapan syukur kepada arwah leluhur atas melimpahnya hasil panen.
Tari Mora’akeke ante Barakah di panggung World Dance Day
Sanggar Seni Kaktus menampilkan tari Mora’akeke ante Barakah yang berakar dari ritual meminta hujan dalam ajang World Dance Day 24 Jam Menari di ISI Surakarta.